Dari Leadership menuju Government Entrepreneur

18:23


Inilah Dahlan Itulah Dahlan 
Taufik Lamade & Rohman Budijanto 
Jakarta Selatan : Noura Books, 2012 
250 hlm ; 14 x 21 cm
ISBN : 978 - 602 - 9498 - 88 - 2 

Dari Leadership menuju Government Entrepreneur 

Buku ini sebenarnya terbit atas kelakuan menteri BUMN yang mengamuk saat membuka paksa pintu tol jurusan Ancol. Karena sebagian besar tulisan pada buku ini memang mengapresiasi atas kegelisahan para pengguna jalan tol saat pada jam sibuk dan antreannya bisa begitu panjang. Jadi wajar saja bila menteri BUMN yang pernah dituding sebagai penyebab ( walaupun tidak benar ) bangkrutnya media massa kenamaan kala itu, Surabaya Post ini marah besar dan sempat melempar kursi loket pelayanan tol serta membuka paksa pintu tol sehingga saat itu semua pengguna jalan tol jurusan Ancol bebas melenggang alias gratis. Tetapi buku ini tidak hanya memuat tulisan yang berisi kelakuan sang menteri BUMN, tetapi juga bagaimana mantan wartawan Tempo ini mengelola BUMN supaya bisa sehat dan bersaing dengan BUMN negeri lainnya. Tidak tanggung-tanggung, sesaat sesudah diangkat menjadi menteri BUMN pria asal Magetan ini langsung tancap gas dengan wakil menteri BUMN, Mahmuddin Yasin. Dalam hitungan hari kantor kementrian BUMN sudah memutuskan tindakan-tindakan strategis ( hal : 108 ).
Sebelum ditunjuk oleh Presiden SBY, menteri BUMN ini juga pernah sukses mengelola PLN dengan baik. Jadi tidak mengherankan bila kelakuan menteri BUMN ini terkesan seperti mencari sensasi dengan jaringan media massa terbesar yakni Jawa Pos News Network sebagai media propaganda. Padahal semuanya tidak benar, ini diperjelas dalam pengantar buku ini yang berjudul Independensi Media Lebih Besar daripada saya oleh Dahlan Iskan sendiri. Jadi saat membaca buku ini anda akan tahu kenapa judulnya Inilah Dahlan Itulah Dahlan. Sebab penggambaran sosok menteri kontroversial ini memang apa adanya, terkesan bersahaja tanpa embel-embel apapun. Pria yang akrab di panggil Pak Bos saat memimpin di Jawa Pos ini juga sudah mengembangkan komunikasi dan informasi lewat media sosial dan piranti telekomunikasi milik Connected Generation alias Gen-C bisa dikatakan mengambil langkah yang out of the box ( hal : 133 ). Buku setebal 240 halaman ini berisi tulisan yang ringan dan enak untuk dibaca di saat waktu senggang, penggunaan bahasanya pun khas seperti membaca koran yang pernah dibesarkan oleh menteri BUMN ini. Mulai dari Ketua Konstitusi, pakar Manajemen dan Hukum terkemuka Indonesia, Wakil Gubernur Jawa Timur, teman seprofesi saat menjadi wartawan, tokoh masyarakat, tokoh sepak bola Indonesia, aktivis, budayawan sampai mantan pesaing bisnisnys saat membesarkan Jawa Pos menulis tentang apa adanya menteri BUMN yang gemar memakai sepatu kets ini. Keberagaman tulisan yang ada di buku ini semakin menunjukkan bahwa Menteri BUMN ini adalah seseorang yang mempunyai tidak hanya seorang Leadership tetapi juga seorang Entrepeneur sejati dan tidak setengah-setengah alias total dalam bekerja. Bukan Dahlan Iskan namanya kalau tidak pernah menyerempet bahaya. Saat menjadi pimpinan Jawa Pos, Dahlan Iskan juga sering merekrut aktivis kampus dan menjadikannya sebagai kontributor Jawa Pos ( hal : 170 ). Dan ini adalah sesuatu yang sangat tidak lazim mengingat banyak media massa yang tidak berani melakukan apa yang dilakukan oleh Dahlan Iskan. Sosok yang sukses menangani koran yang hampir bangkrut menjadi sebuah koran raksasa dengan mempunyai banyak anak perusahaan dari Sabang sampai Merauke, juga pernah sukses menangani perusahaan yang sering menjadi sasaran celaan masyarakat karena seringnya terjadi pemadaman bergilir menjadi perusahaan yang sehat dan berkelas, pernah juga menangani manajemen Persebaya di tahun 1988 pun menuai sukses besar dengan mengantarkan Persebaya menjadi juara Piala Utama tahun 1990. Tidak heran bila Ketua Konstitusi Indonesia, Mahfud M.D memberikan gelar Al Daakhil karena sebagai pendobrak rantai birokrasi yang berbelit-belit dan koruptif ( hal : 17 ). Tidak heran bila banyak elite politik negeri ini yang ingin menjadikannya sebagai RI-1 ataupun RI-2 karena prestasinya yang sangat mencengangkan serta bisa menumbuhkan karakter Government Entrepreneur yang bisa membawa perubahan Indonesia menjadi lebih baik. Bila meminjam istilahnya ahli komunikasi politik UI, Effendi Ghazali, kalau Jose Mourinho bisa disebut sebagai Special One maka sosok yang bersahaja ini bisa saja disebut sebagai The Alternative One dan sebutan The Alternative One ini saya rasa bukan milik Ketua Konstitusi Mahfud M.D tetapi milik Dahlan Iskan. Semoga buku ini bermanfaat untuk menjadi referensi atas nama seorang Dahlan Iskan yang menjunjung tinggi sikap Miskin Bermartabat, Kaya Bermaanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »