Inilah Dahlan Itulah Dahlan
Taufik Lamade & Rohman Budijanto
Jakarta Selatan : Noura Books, 2012
250 hlm ; 14 x 21 cm
ISBN : 978 - 602 - 9498 - 88 - 2
Dari Leadership menuju Government Entrepreneur
Buku
ini sebenarnya terbit atas kelakuan menteri BUMN yang mengamuk saat
membuka paksa pintu tol jurusan Ancol. Karena sebagian besar
tulisan pada buku ini memang mengapresiasi atas kegelisahan para pengguna jalan
tol saat pada jam sibuk dan antreannya bisa begitu panjang. Jadi wajar saja
bila menteri BUMN yang pernah dituding sebagai penyebab ( walaupun tidak
benar ) bangkrutnya media massa kenamaan kala itu, Surabaya
Post ini marah besar dan sempat melempar kursi loket pelayanan tol serta
membuka paksa pintu tol sehingga saat itu semua pengguna jalan tol jurusan
Ancol bebas melenggang alias gratis. Tetapi buku ini tidak hanya memuat tulisan
yang berisi kelakuan sang menteri BUMN, tetapi juga bagaimana mantan wartawan
Tempo ini mengelola BUMN supaya bisa sehat dan bersaing dengan BUMN
negeri lainnya. Tidak tanggung-tanggung, sesaat sesudah diangkat menjadi menteri
BUMN pria asal Magetan ini langsung tancap gas dengan wakil
menteri BUMN, Mahmuddin Yasin. Dalam hitungan hari kantor kementrian BUMN
sudah memutuskan tindakan-tindakan strategis ( hal : 108 ).
Sebelum
ditunjuk oleh Presiden SBY, menteri BUMN ini juga pernah sukses
mengelola PLN dengan baik. Jadi tidak mengherankan bila kelakuan menteri
BUMN ini terkesan seperti mencari sensasi dengan jaringan media massa
terbesar yakni Jawa Pos News Network sebagai media propaganda.
Padahal semuanya tidak benar, ini diperjelas dalam pengantar buku ini yang
berjudul Independensi Media Lebih Besar daripada saya oleh Dahlan
Iskan sendiri. Jadi saat membaca buku ini anda akan tahu kenapa judulnya Inilah
Dahlan Itulah Dahlan. Sebab penggambaran sosok menteri kontroversial
ini memang apa adanya, terkesan bersahaja tanpa embel-embel apapun. Pria yang
akrab di panggil Pak Bos saat memimpin di Jawa Pos ini
juga sudah mengembangkan komunikasi dan informasi
lewat media sosial dan piranti telekomunikasi milik
Connected Generation alias Gen-C bisa dikatakan mengambil langkah
yang out of the box ( hal : 133 ). Buku setebal 240 halaman ini berisi
tulisan yang ringan dan enak untuk dibaca di saat waktu senggang, penggunaan
bahasanya pun khas seperti membaca koran yang pernah dibesarkan oleh menteri
BUMN ini. Mulai dari Ketua Konstitusi, pakar Manajemen dan Hukum terkemuka
Indonesia, Wakil Gubernur Jawa Timur, teman seprofesi saat menjadi wartawan,
tokoh masyarakat, tokoh sepak bola Indonesia, aktivis, budayawan sampai mantan
pesaing bisnisnys saat membesarkan Jawa Pos menulis tentang apa
adanya menteri BUMN yang gemar memakai sepatu kets ini. Keberagaman
tulisan yang ada di buku ini semakin menunjukkan bahwa Menteri BUMN ini
adalah seseorang yang mempunyai tidak hanya seorang Leadership tetapi
juga seorang Entrepeneur sejati dan tidak setengah-setengah alias total dalam
bekerja. Bukan Dahlan Iskan namanya kalau tidak pernah menyerempet
bahaya. Saat menjadi pimpinan Jawa Pos, Dahlan Iskan juga sering
merekrut aktivis kampus dan menjadikannya sebagai kontributor
Jawa Pos ( hal : 170 ). Dan ini adalah sesuatu yang sangat tidak lazim
mengingat banyak media massa yang tidak berani melakukan apa yang
dilakukan oleh Dahlan Iskan. Sosok yang sukses menangani koran yang
hampir bangkrut menjadi sebuah koran raksasa dengan mempunyai banyak anak perusahaan
dari Sabang sampai Merauke, juga pernah sukses menangani
perusahaan yang sering menjadi sasaran celaan masyarakat karena seringnya
terjadi pemadaman bergilir menjadi perusahaan yang sehat dan berkelas, pernah
juga menangani manajemen Persebaya di tahun 1988 pun
menuai sukses besar dengan mengantarkan Persebaya menjadi juara Piala
Utama tahun 1990. Tidak heran bila Ketua Konstitusi Indonesia, Mahfud
M.D memberikan gelar Al Daakhil karena sebagai pendobrak rantai
birokrasi yang berbelit-belit dan koruptif ( hal : 17 ).
Tidak heran bila banyak elite politik negeri ini yang ingin
menjadikannya sebagai RI-1 ataupun RI-2 karena prestasinya yang
sangat mencengangkan serta bisa menumbuhkan karakter Government
Entrepreneur yang bisa membawa perubahan Indonesia menjadi lebih
baik. Bila meminjam istilahnya ahli komunikasi politik UI,
Effendi Ghazali, kalau Jose Mourinho bisa disebut sebagai Special
One maka sosok yang bersahaja ini bisa saja disebut sebagai The
Alternative One dan sebutan The Alternative One ini saya rasa bukan
milik Ketua Konstitusi Mahfud M.D tetapi milik Dahlan Iskan.
Semoga buku ini bermanfaat untuk menjadi referensi atas nama
seorang Dahlan Iskan yang menjunjung tinggi sikap Miskin Bermartabat,
Kaya Bermaanfaat.
EmoticonEmoticon