Semenjak
revolusi melati atau yang dikenal sebagai Arab Springs muncul pertama kali di
negara Tunisia yang menggulingkan pemerintahan Presiden Ben Ali yang tiran dan
otoriter serta korup, maka tidak dibutuhkan waktu yang lama bagi negara-negara
disekitar Timur Tengah untuk mengikuti jejak Tunisia dalam keberhasilannya
menggulingkan pemerintahan yang tiran, otoriter maupun korup. Gelombang Arab
Springs pun tidak dapat dibendung, dan kita semua sudah mengetahuinya bahwa
negara-negara sebagian Timur Tengah adalah kebanyakan pemerintahannya yang
bersifat otoriter dan korup disamping itu juga pemimpinnya juga sudah lama
memegang tampuk kekuasaan. Mesir, Libya, Tunisia, Yaman adalah korban dari
adanya gelombang Arab Springs yang bisa mengubah peta politik Timur Tengah di
masa depan. Sebagian pengamat politik menyebut bahwa Arab Springs atau revolusi
melati adalah efek domino dari apa yang disebut sebagai bocornya dokumen
rahasia milik pemerintah Amerika Serikat yang diunggah di internet oleh
Wikileaks.